“We can’t not communicate”
adalah motto hidup seluruh mahasiswa ilmu komunikasi. Tidak hanya itu, dasar
kehidupan kita pun tidak terlepas dalam kehidupan berkomunikasi. Manusia sebagai
makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang juga kelompok untuk hidup. Maka
dari itu manusia berkomunikasi untuk menyampaikan informasi atau pesan dari
individu ke individu lainnya.
Komunikasi
adalah adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan dari komunikator (pemberi
pesan) dengan komunikan (penerima pesan) baik secara lisan, tulisan, dan
melalui perantara media yang bertujuan untuk mempengaruhi pemikiran orang lain
dan merubah sikap untuk melakukan sesuatu. Lasswell menyatakan bahwa cara yang
terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who, Says What, In Which Channel,
To Whom, With What Effect (Siapa Mengatakan Apa, Melalui Saluran Apa, Kepada
Siapa, Dengan Efek Apa).
Sudah
sudah, kita cukup bahas teori yang bikin pusing, sekarang kita bahas langsung
prakteknya. Buat saya, Ilmu Komunikasi lebih dari itu. Sangat luas dan dinamis
untuk dibahas dan dipelajari, itu yang menyebabkan ilmu komunikasi tidak lekang
oleh waktu, tidak membosankan, tidak kaku, dan selalu dapat mengikuti segala
ruang juga bentuk. Hal-hal itu lah yang menjadi alasan utama kenapa memilih
kuliah di jurusan ini.
Berlatar
belakang pendidikan membuat Ilmu Komunikasi di UPI lebih menarik dibandingkan
lainnya, karena kita juga dituntut untuk dapat berkomunikasi berbentuk
pendidikan (tidak selamanya guru) tapi pelatihan (coaching), mentoring, dan
lain sebagainya yang sifatnya mengajar. Walaupun Komunikasi UPI sendiri non
pendidikan (S.I.Kom soon to be), tapi nuansa Universitas Pendidikan tidak
terlepas dengan jurusan ini, kami juga diajar karakter dan sifat pendidiknya.
Komunikasi
membawa saya belajar dan tahu banyak hal. Bagaimana cara untuk melihat situasi,
menentukan mana yang perlu untuk disampaikan dan tidak perlu, memahami orang
lain dari berbagai latar belakang, membuat sistem komunikasi yang efektif dalam
sebuah situasi atau untuk acara tertentu, bagaimana cara untuk menyampaikan
sesuatu dan lain sebagainya. Walaupun dalam pengaplikasiannya belum 100%
sempurna, (miss communication) akan selalu ada, namun dengan belajar banyak hal
disini membuat saya untuk mencoba meminimalisir kesalahan dalam berkomunikasi
itu.
Jangan
bilang Mahasiswa Ilmu Komunikasi itu pasti jago ngomong. Tidak benar secara
absolut. Kami dituntut untuk efektif berkomunikasi baik secara lisan, tulisan,
visual, audio dan media lainnya. Dengan konsentrasi yang ada yaitu;
Jurnalistik, Hubungan Masyarakat, dan Broadcasting yang akan membawa mahasiswa
Ilmu Komunikasi berfokus pada keahliannya setelah matang secara Komunikasi yang
luas pada semester 6.
Berawal dari pertama bertemu, berkenalan dengan orang-orang
yang akan diajak berjuang bersama hingga berbagi cerita mengapa memilih jurusan
ini, ternyata kesamaan pendapat bahwa Ilmu Komunikasi sangat penting dan
diperlukan masa ini.
Proses menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi UPI sungguh asyik loh. Dimulai dari pengenalan dan orientasi kuliah (MOKAKU) hingga serangkaian kaderisasi
mahasiswa Ilmu Komunikasi UPI yang dibuat sangat relevan dengan jurusan
menciptakan mahasiswa Ilmu Komunikasi yang utuh setelah melewati semester 1.
Tidak
hanya belajar teori yang mengasah mahasiswa untuk semakin kritis, namun ada banyak
juga praktek berbentuk project yang perlu dilewati, ada banyak proses dan
prodak yang dihasilkan guna menghasilkan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang
berpengalaman dalam banyak hal.
Perjalanan,
menelusuri banyak tempat untuk belajar dan mencari tambahan ilmu pengetahuan
juga dilakukan di jurusan Ilmu Komunikasi UPI. Melakukan observasi pada media
secara langsung, perusahaan, dan banyak tempat lainnya. Menjadi pengalaman yang
luar biasa dan mempersiapkan diri untuk berada pada posisi itu.
Project,
Project, Project! Mahasiswa Ilmu Komunikasi memang selalu dituntut creative
dalam banyak hal, harus bisa menciptakan sesuatu yang baru dengan selalu
berusaha memberikan yang terbaik pada setiap prodak yang dihasilkan dan kami
terbiasa untuk hal ini.
Ikom, muda, lugas banyak tugas katanya. Tapi jangan takut, tugasnya sangat mengasyikkan! Percayalah..
Ikom, muda, lugas banyak tugas katanya. Tapi jangan takut, tugasnya sangat mengasyikkan! Percayalah..
Tidak
apatis. Kami mahasiswa Ilmu Komunikasi yang selalu mau berbagi, peduli dan
melakukan pengabdian diri bagi masyarakat yang perlu dibina. Melakukan
pengabdian pada masyarakat (P2M) menjadi kewajiban kami setiap tahunnya untuk
melihat kondisi masyarakat yang terjadi dan perlu dibenahi. Kami siap beraksi.
Pengajaran,
didikan yang telah kami dapatkan dalam ruang kelas tidak mau kami tutup rapat.
Isu dan masalah komunikasi yang kerap terjadi di dunia ini yang sungguh
meresahkan kan kami atasi, turun dan kami mau menjadi bagian dari solusi.
Lewat jurusan ini kami dapat membuat acara sebesar ini, kami juga dapat berbagi hal-hal yang baik dan positif. Walaupun ini bagian dari tugas matakuliah, namun kami berusaha memberikan dengan motivasi untuk mau berbagi dengan banyak orang dengan tulus hati.
Tidak hanya berani tampil diluar layar, dibelakang layar dan didalam layar pun kami pelajari lewat mata kuliah-mata kuliah yang mumpuni. Project dilakukan dengan maksimal untuk hasil yang bagus pula.
Berkomunikasi tidak hanya kepada mereka yang berlatar belakang sama, namun kita juga diajar untuk dapat berkomunikasi dengan baik walaupun dengan beda latar belakang. Komunikasi lintas budaya membawa kita untuk belajar mengerti orang lain terlebih dahulu agar terjalin komunikasi yang harmonis.
Adanya kelas internasional yang berisi mahasiswa yang berlatar belakang berbeda negara dan budaya membuat kami mengerti betul makna komunikasi lintas budaya itu. Tidak hanya kelas yang berbahasa inggris, tapi kita dituntut untuk terbiasa bersaing juga dengan negara lain. Selain itu, membangun hubungan dan relasi dengan orang di luar negri.
Kreasi dan seni tidak dilupakan juga, kami harus bisa mengeluarkan setiap potensi yang ada dari hal apapun. Jiwa seni juga harus dimiliki setiap mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Seni dan Kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan juga kami mau peduli lewat komunikasi.
Yang
tak kalah penting dari semuanya adalah, kami juga diajar untuk mampu
berorganisasi dengan baik. Lewat himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi menjadi
wadah kita mengaplikasikan segala teori yang sudah dipelajari dan berusaha
untuk membangun komunikasi UPI menjadi yang lebih baik.
MAHASISWA
ILMU KOMUNIKASI UPI – MUDA LUGAS BERKUALITAS!
Walaupun jurusan ini masih terbilang muda, tahun ini komunikasi UPI memasuki tahun ke 7. Namun satu hal, kami akan tetap akan memberikan yang terbaik untuk menjadi yang terbaik. Justru di jiwa muda ini kami akan terus terpacu untuk berlari mengejar mimpi hingga mencapai yang terbaik!
Ilmu Komunikasi membawaku untuk terus belajar, terus mencari tau, dan selalu ingin tau akan banyak hal. I learn everyday about this one thing, Okay I'm still learning. "I need to think first before I speak. And I need to read before I think."
The last, for me good communication is when we can listen to understand not only to reply. So make sure that everything is connected between ear, heart and mind :) #CTPN
The last, for me good communication is when we can listen to understand not only to reply. So make sure that everything is connected between ear, heart and mind :) #CTPN
Keren 👍
ReplyDeleteMantaps, insightful, kerenn, semangatt teruss teh cyntiaaa ^^
ReplyDeleteBest of luck adik
ReplyDeleteInformatif sekaligus persuasif yaaa👍
ReplyDeleteSemangat💪🏼
ReplyDeleteKurang fanservice euy (Fadhli)
ReplyDeleteA e nje a ye lah ✨✨✨
ReplyDeleteNtapp soulll
ReplyDelete