PENDIDIKAN KESETARAAN: MOTIVASI SANG PUTERA PENDIDIKAN



PUTERA PENDIDIKAN INDONESIA:
MOHAMAD DESGIA ADINADYA PUTRA


1.     Halo Desgia. Silahkan perkenalkan dirimu secara lengkap dan cerita hidupmu, you can tell everything dari latar belakang pribadi hingga prestasi dan lain sebagainya ya.


Halo juga! Saya terlahir dengan nama Mohamad Desgia. Desgia berarti “Desember Bahagia”, yang saya harap dapat merepresentasikan visi saya secara utuh; mencari dan menjadi kebahagiaan. Sejak kecil saya terdidik secara demokratis oleh kedua orangtua saya. Hal itu membuat saya tumbuh menjadi individu yang mampu memberi nilai lebih pada kehidupan. Saya belajar menghargai perbedaan dan mengejawantahkan harapan ke dalam kenyataan. Saat ini saya berstatus sebagai mahasiswa Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjadjaran. Ketertarikan saya pada dunia politik dan pemerintahan telah saya pupuk sejak duduk di bangku SMP. Saya menyokongnya dengan kemampuan linguistik dan komunikasi yang senantiasa saya asah setiap harinya. Semua itu saya lakukan karena saya bercita-cita menjadi seorang diplomat dan politikus. Tapi saya sadar, untuk menjadi diplomat atau politikus, kesadaran dan kepedulian saya akan sekitar sangat diperlukan. Sehingga saya terjun dalam berbagai kegiatan berbasis pendidikan, kemanusiaan, dan kebudayaan. Hal itu saya lakukan agar saya dapat memaksimalkan potensi yang saya miliki.

Tahun ini saya mendapatkan kehormatan untuk menjadi Duta Pendidikan Indonesia 2018. Saya turut aktif dalam berbagai organisasi seperti World Merit Bandung, BEM FISIP Unpad, English Speaking Union, dan lainnya. Saya berupaya menyeimbangkan kegiatan akademik dan non-akademik, agar keduanya berselaras dan berdampak pada pengembangan diri saya. Saya bersyukur dapat memperoleh kesempatan mewakili Indonesia dan universitas dalam berbagai kompetisi atau konferensi berskala nasional maupun internasional. Berbagai penghargaan telah saya raih seperti Best Presenter, Best Speaker, dan Best Presentation di Korea Selatan, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Pada 2019 mendatang, saya akan terbang ke Filipina untuk ASEAN Meeting dan Amerika Serikat untuk Harvard National Model United Nations 2019. Namun saya meyakini bahwa kemampuan diri saya tidak ditentukan dari banyaknya piala atau penghargaan yang saya peroleh. Saya percaya bahwa kebermanfaatan bagi sesama menjadi indikator utamanya. Pola pikir itu menginspirasi saya untuk terlibat dalam kegiatan kemanusiaan di Kamboja, Muaragembong, dan beberapa daerah Indonesia lainnya. Tidak hanya itu, kemauan untuk terus belajar dan mengasah diri menjadi inspirasi bagi saya untuk tidak meninggikan kepala atau menganggap rendah orang lain. Saya memiliki prinsip bahwa pencapaian hidup haruslah melangit, tapi hati dan kaki harus tetap membumi.





2.     Wow! sungguh luar biasa sekali prestasi yang kamu punya. Sebenarnya, apa itu Putera Pendidikan Indonesia?

Iya terimakasih. Putera Pendidikan Indonesia adalah seorang duta yang memiliki advokasi di bidang pendidikan. Ia berupaya untuk menyebarkan “virus” perubahan dan motivasi yang membangkitkan semangat setiap individu untuk menjadi terdidik dan mau mendidik. Pada perhelatan Pemilihan Putera-Puteri Pendidikan Indonesia tahun ini, juara pertama mengemban tugas yang universal, mencakup berbagai aspek seperti pendidikan inklusif, pendidikan berbasis kebudayaan, dan lain-lain. Untuk mendukung peran juara pertama, para runners-up memilki tugas secara lebih spesifik seperti pendidikan berbasis pemuda dan olahraga, pendidikan berbasis pariwisata, dan seterusnya.





3.     Dari mana kamu bisa mengetahui ajang ini? 

Saya mengetahui ajang ini dari Instagram. Saya sebenarnya hendak mengikuti pemilihan pada 2017 lalu, namun karena kegiatan yang cukup padat, saya baru memberanikan diri mendaftar pada 2018.



4.     Sebenarnya, apa motivasi utama kamu mengikuti ajang ini? 

Motivasi utama saya adalah untuk menjadi bermanfaat bagi sekitar. Saya rasa pendidikan adalah aspek fundamental yang menjadi pondasi dasar kehidupan setiap individu. Melalui ajang ini, saya ingin menyuarakan aspirasi dan inspirasi saya tentang pendidikan, tentang bagaimana pendidikan seharusnya mampu mengakomodasi keberagaman dan kesetaraan.



5.     Ceritakan tahapan anda hingga mendapat posisi sebagai juaranya atau jadi Putera Pendidikan Indonesia? 

Terdapat tahapan-tahapan seleksi yang harus saya ikuti sebelum akhirnya dinobatkan sebagai Juara Pertama. Pertama, saya perlu mengikuti audisi di tingkat provinsi. Saya diharuskan mengumpulkan berkas administrasi seperti dokumen-dokumen pribadi dan hal-hal yang meliputinya. Saya senang dapat menjadi wakil Jawa Barat III di tingkat nasional. Di tingkat nasional, saya perlu mengikuti karantina salama kurang lebih seminggu. Banyak hal yang dikompetisikan selama karantina; personality, intelligence, talent, dan sebagainya. Dalam salah satu sesi, saya berkesempatan menyampaikan speech tentang pandangan saya terhadap pendidikan. Tidak hanya itu, dalam sesi talent competition, saya membacakan sebuah puisi sunda yang indah, Tukeuran Ieu Saja karya Yus Rusyana. Setelah melalui karantina, pada malam final saya menunjukkan national costume yang merepresentasikan Jawa Barat. Dengan baju adat sunda dan wayang digenggaman, saya ingin menyampaikan rasa hormat saya pada setiap dalang yang berkontribusi bagi kelestarian budaya sunda. Sekaligus menunjukkan sisi saya yang lain; kesederhanaan dan ketenangan. Pada malam final, terdapat tiga kali sesi tanya jawab yang kemudian menjadi salah satu basis penilaian. Berkat Allah dan dukungan dari orang-orang yang saya kasihi, saya keluar sebagai Juara Pertama pada malam itu.



6.     Bagaimana perasaan anda saat itu saat anda memenangkan ajang ini?

Saya sempat tidak mengira dapat menjadi juara pertama. Patut diakui bahwa kontenstan lain memiliki segudang kelebihannya masing-masing, dan saya sangat mengapresiasi itu. Saya merasa bahagia karena malam itu kami semua merayakan nilai penting pendidikan. Sehingga kalau pun pada malam itu saya tidak mendapat juara, saya akan tetap merasa bahagia.



7.     Setelah memenangkan ajang ini, kegiatan apa yang anda lakukan sebagai putera pendidikan? 

Saya aktif menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan melakukan proyek berbasis pendidikan di beberapa daerah Indonesia. Semua kegiatan itu merepresentasikan advokasi saya sebagai Putera Pendidikan Indonesia 2018. Saya sangat bersyukur bahwa saya masih memiliki beberapa bulan ke depan untuk mengemban tugas ini. Meskipun gelar Putera Pendidikan adalah gelar seumur hidup bagi saya.



8.     Apa manfaat mengikuti ajang ini dan menjadi seorang Putera pendidikan?

Saya mendapatkan relasi dari seluruh penjuru Indonesia. Saya bisa kemana pun tanpa harus takut merasa asing hahaha. Selain itu, saya belajar untuk menjadi versi terbaik dari diri saya sendiri. Saya belajar memahami bahwa proses adalah bibit yang disemai, dan hasil adalah buah yang dituai. Lebih lanjut, saya dapat berkontribusi bagi pendidikan di Indonesia. Hal-hal itu adalah manfaat saya mengikuti ajang ini dan menjadi Putera Pendidikan Indonesia.



9.     Bagaimana pendapat anda tentang pendidikan di Indonesia?

Saya adalah seorang optimist yang meyakini bahwa pendidikan di Indonesia akan berkembang ke arah yang lebih baik. Saya rasa bagaimana pun sistem atau aturannya, manusia adalah faktor keberhasilannya. Begitu pun dengan pendidikan di Indonesia, saya berkeyakinan pemerintah tengah berjuang keras untuk menyediakan pendidikan yang menyeluruh dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tentu hal ini perlu didukung oleh berbagai pihak seperti institusi pendidikan, guru, orangtua, dan peserta didiknya. Selebihnya, kita perlu berfokus tentang mengubah pola pikir dan kebiasaan yang menghambat kemajuan pendidikan, melalui pendidikan moral dan penanaman karakter.



10.  Hal apa yang anda usung untuk kemajuan pendidikan di Indonesia?

Sebagai mahasiswa Ilmu Pemerintahan, tentu saya mengusung visi tentang reformasi kultur di bidang pendidikan yang hingga kini kian berkembang. Namun sebagai Putera Pendidikan, saya telah menyebarkan pesan-pesan tentang pentingnya pendidikan kepada berbagai pihak.  Hal itu diwujudkan melalui seminar-seminar, proyek sosial, dan pengaruh di media sosial yang saya lakukan. Semoga langkah kecil itu dapat berdampak besar bagi banyak orang.



11.  Apa harapan anda tentang pendidikan di Indonesia? 

Saya harap pendidikan dapat menjadi pondasi dasar bagi masyarakat Indonesia untuk memperoleh penghidupan yang layak dan bermartabat. Selain itu, saya berharap agar pendidikan dapat hadir hingga ke garis-garis terluar dan pedalaman Indonesia. Sehingga mencerdaskan kehidupan bangsa tidak hanya menjadi tujuan semata, melainkan kenyataan yang dapat dirasa.



12.  Motivasi bagi para pemuda/i Indonesia penerus bangsa?  

Jangan pernah takut bermimpi. Setiap hal besar yang kita lihat hari ini adalah mimpi kemarin malam. Tapi mimpi tidak akan pernah menjelma dalam bentuk nyata, kalau tidak ada usaha yang menyertai. Pemuda Indonesia perlu memiliki ambisi dan gagasan tentang dunia yang luas dan maju. Tentu itu dimulai dari hal sederhana, menghargai kelebihan dan mencintai diri sendiri.  Dengan begitu, pemuda Indonesia tidak hanya akan menjadi mikrofon yang menyuarakan janji-janji, tapi menggemakan aksi dan kontribusi.



13.  Saran anda bagi anak muda lainnya yang ingin mengikuti jejak anda sebagai Putera Pendidikan Indonesia? 

Sarannya sederhana saja, lakukan apa yang membahagiakan hatimu. Jangan menjadikan ajang ini sebagai platform untuk mengejar gelar tanpa tujuan yang jelas. Selebihnya, nikmati seluruh prosesnya. Good luck! I believe in you.



Comments